Kisah Nabi Muhammad Sebagai Ekonom Dan Pedagang
Dilihat: 360 kaliDipostingan sebelumnya, telah di bahas mengenai sejarah islami Nabi MuhammadSAW. Disitu di ceritakan kisah Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga wafatnya beliau.
Nah, kali ini saya akan menceritakan Kisah Nabi Muhammad Sebagai Ekonom Dan Pedagang. Langsung saja kita simak kisah dibawah ini!
Hidup di tengah keluarga pedagang membuat Nabi Muhammad terlibat dalam perdagangan sejak usia belia. Syafiyyur-Rahman al-Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah menyebutkan, saat itu usia Nabi SAW baru berkisar 12 tahun. Dia turut serta dalam perjalanan dagang pamannya, Abu Thalib. Inilah perjalanan dagang pertama Nabi Muhammad SAW. Pada perjalanan inilah terjadi sebuah pertemuan Nabi dengan rahib Nasrani yang mengenalinya sebagai bakal utusan Allah yang terakhir.
Bisnis dagang Rasulullah SAW secara mandiri baru dimulai ketika Dia mencapai usia remaja. Rasulullah SAW berdagang bersama As-Saib bin Abus-Saib yang merupakan rekanan terbaik, tidak pernah saling curang dan saling berselisih. Al Mubarakfury menyebutkan, dalam berdagang, Nabi dikenal dengan setinggi-tingginya nilai amanah, nilai kejujuran, dan sikap menjaga kehormatan diri. Inilah karakternya di segenap sisi kehidupannya, hingga diberi Al-amin. Usaha perdagangan Rasulullah SAW pun tidak main-main. Dia terlibat dalam perdagangan internasional sejak remaja. Dia usia 17 tahun, Muhammad SAW telah memimpin sebuah ekspedisi perdagangan ke luar negeri. Afzalur Rahman dalam buku Muhammad A Trader menyebutkan, reputasi Rasulullah SAW dalam dunia bisnis demikian bagus, sehingga Dia dikenal luas di Yaman, Syiria, Yordania, Irak, Basrah, dan kota-kotabperdagangan lainnya di jazirah Arab. Afzalur Rahman juga mencatat, dalam ekspedisi perdagannya Nabi Muhammad SAW telah mengarungi 17 negara ketika itu, sebuah aktivitas perdagangan yang luar biasa,
Reputasi Nabi Muhammad dalam dunia bisnis dilaporkan antara lain oleh Muhaddist Abdul Razzaq. Ketika mencapai usia dewasa beliau memilih pekerjaan sebagai pedagang/wirausaha. Pada saat belum memiliki modal, beliau manajer perdagangan para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil. Seorang investor besar Makkah, Khadijah, mengangkatnya sebagai manajer ke pusat perdagangan Habshah di Yaman. Kecakapannya sebagai wirausaha telah mendatangkan keuntungan besar baginya investornya. Tidak satu pun jenis bisnis yang Ia tangani mendapat kerugian. Ia juga empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syiria, Jorash, dan Bahrain di sebelah timur Semenanjung Arab.
Lebih dari dua puluh tahun Nabi Muhammad SAW berkiprah di bidang wirausaha (perdagangan), sehingga Beliau dikenal di Yaman, Syiria, Basrah, Iraq, Yordania, dan kota-kota perdagangan di Jazirah Arab. Namun demikian, uraian mendalam tentang pengalaman dan keterampilan dagangnya kurang memperoleh pengalaman selama ini. Sejak sebelum menjadi mudharib (fund manager) dari harta Khadijah, Ia kerap melakukan lawatan bisnis, seperti ke kota Busrah di Syiria dan Yaman. Dalam Sirah Halabiyah dikisahkan, Ia sempat melakukan empat lawatan dagang untuk Khadijah, dua ke Habsyah dan dua lagi ke Jorasy, serta ke Yaman bersama Maisarah. Ia juga melakukan beberapa perlawatan ke Bahrain dan Abisinia. Perjalanan dagang ke Syiria adalah perjalanan atas nama Khadijah yang kelima, di samping perjalanannya sendiri yang keenam termasuk perjalanan yang dilakukan bersama pamannya ketika Nabi berusia 12 tahun.
Di perjalanan usia 30-an, Ia banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan dicatat dalam sejarah: pertama, perjalanan dagang ke Yaman, kedua, ke Najd, dan ketiga ke Najran. Diceritakan juga bahwa disamping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi dalam urusan dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan Dzul Majaz. sedangkan musim lain, Nabi sibuk mengurusi perdagangan grosir pasar-pasar kota Makkah. Dalam menjalankan bisnisnya Nabi Muhammad jelas menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang jitu dan handal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernah merugi. Kesuksesan bisnis Rasulullah SAW pun makin cemerlang ketika Dia bertemu Ummul Mukminin Khadijah. Sebelum mempersunting Khadijah, Rasulullah merupakan rekan bisnis Khadijah. Buku Khadijah: The True Love Story of Muhammad mengisahkan, suatu hari Khadijah mendengar kabar tentang pemuda yang sangat terpercaya di kalangan Arab, dialah Rasulullah Muhammad SAW. Tertarik menjadikan pemuda itu karyawannya, Khadijah pun memanggilnya. Nabi Muhammad pun menerima tawaran Khadijah dengan senang hati. Khadijah kemudian mengirim Nabi sebagai pemimpin kafilah dagang ke negeri Syam. Seorang budak kepercayaan Khadijah bernama Maysarah pun ikut serta dalam kafilah tersebut. Menurut Maysarah, selama ia mengikuti kafilah dagang Nabi Muhmmad, ia melihat dua malaikat membawa awan di atas kepalanya untuk melindunginya dari terik matahari. Di tangan Nabi, hasil perdagangan mengalami peningkatan.
Bisnis Khadijah di negeri Syam pun semakin besar, laba yang dihasilkan meningkat tajam.
Keputusan Khadijah memilih Nabi Muhammad sebagai tangan kanan bisnisnya menjadi keputusan tepat. Ia pun terus bermitra dengan Nabi dalam menjalankan bisnis tersebut. Jadi, keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad SAW itu disebabkan oleh pribadi yang mulia berikut ini.
1. Jujur dan adil
2. Bersikap sopan dan baik hati
3. Menghindari sikap berlebihan seperti banyak bersumpah
4. Menghindari riba
5. Tidak menyepelekan hutang
6. Tidak melakukan wanprestasi kepada krediturnya
7. Tidak menimbun dan menetapkan tarif tinggi
8. Murah hati dan toleran
9. Senantiasa mengingat Allah
Sekian penjelasan tentang kisah Nabi Muhammad sebagai ekonom dan pedagang. Semoga bisa bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk kalian semua. Silahkan di share agar barokahnya bisa di dapat banyak umat.