Sejarah, Islami Nabi Muhammad SAW
Dilihat: 801 kaliApakah kalian tahu tentang Sejarah, Islami Nabi Muhammad SAW? Nah, kalau belum tahu silahkan baca sedikit cerita sejarah islami ini.
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Tahun kelahiran beliau dikenal sebagai tahun gajah. Hal itu karena pada tahun tersebut terjadi peristiwa penyerbuan tentara bergajah ke ka’bah. Tentara itu dibawa oleh Abrahah Al-Habsyi seorang panglima perang kebangsaan Habasyah (Ethiopia) yang berkuasa sebagai Gubernur Yaman di bawah pemerintahan Raja Najasyi, Raja Habasyah.
Nabi muhammad adalah putra dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah. Abdulllah adalah putra kesayangan Abdul Muthalib, pembesar dan pemimpin masyarakat Quraisy yang di segani. Namun Abdullah tidak sempat melihat kelahiran putranya. Karena ia telah dahulu meninggal sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan, yaitu tepatnya ketika usia kandungan aminah berumur 6 bulan. Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim.
Abdullah meninggal dalam perjalanan dagang di Madinah, yang ketika itu bernama Yastrib. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri, dan seorang buda prempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi Muhammad.
2. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW
Segera setelah dilahirkan, Aminah membawa Nabi Muhammad SAW kepada Abdul Muthalib. Abdul Muthalib segera membawa bayi Nabi Muhammad SAW ke Ka’bah. Dia memberi nama bayi itu dengan nama Muhammad. Nama itu diberikan karena rasa sayangnya dan keinginannya agar Muhammad menjadi seorang yang terpuji, terhormat, dan disegani dunia.
Di perkampungan saad inilah Nabi Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan sampai usia 5 tahun. Ia membawa keberkahan yang luar biasa kepada keluarga Halimah dan masyarakat kampungnya. Konon sejak mengasuh Nabi Muhammad SAW, keluarga Halimah yang miskin menjadi sangat makmur. Ia tidak pernah merasakan kebahagian dan kecukupan seperti yang dialaminya ketika mengasuh Nabi Muhammad SAW.
Setelah kembali dari pengasuhan Halimah, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh ibunya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena beberapa bulan kemudian Aminah wafat. Saat itu, usia Nabi Muhammad SAW baru 6 tahun. ia kemudian diasuh oleh kakeknya yang bernama abdul muthalib. Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamanya, Abu thalib sampai menginjak remaja.
3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad SAW yang baik dan pemurah. Ia juga berwawasan luas dan bijaksana. Namun ia bukanlah orang yang kaya harta. Disamping itu, ia memiliki banyak anak. Dalam kondisi yang sulit tersebut Nabi Muhammad SAW menghabiskan masa remajanya.
Di masa remaja, Nabi Muhammad SAW mulai belajar hidup sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Pada usia 10 tahun, Nabi Muhammad SAW sudah mulai bekerja. Beliau menjadi buruh bagi orang-orang yang memilki ternak kambing yang banyak. Beliau bekerja mengembala kambing di padang pasir yang luas.
Setelah menjalani dua tahun sebagai pengembala kambing, Nabi Muhammad SAW mulai di perkenalkan perdagangan oleh Abu Thalib. Perdagangan adalah mata pencaharian masyarakat Quraisy pada umumnya. Maka, pada usia 12 tahun Nabi Muhammad SAW diajak oleh Abu Thalib untuk melakukan perdagangan. Abu Thalib mengajak Nabi Muhammad SAW untuk memulai perdagangan di luar negeri, yaitu ke Negeri syiria atau syam.
Pejalanan pertama ini terbilang kurang sukses bagi Nabi Muhammad SAW. Ketika kafilah dagang mereka sampai di kota Basra di wilayah Syiria Besar, seorang pendeta terkenal di masa itu yang bernama Buhairah, menghampiri Abu Thalib dan mengatakan “Aku mengenali anak muda ini sebagai sosok yang kelak akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal ini telah tertulis jelas dalam kitab-kitab kami.” Buhairah selanjutnya menyarankan kepada Abu Thalib, “Lindungi anak muda ini dari orang-orang Yahudi, lebih baik bawa ia kembali keMakkah, aku takut jika orang-orang Yahudi melihat tanda kenabian itu, mereka akan membunuhnya karena kedengkianya. Orang Yahudi pasti tidak suka kalau Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu ternyata bukan berasal dari kalangan Yahudi.” Abu Thalib pun menuruti saran pendeta itu. Karena itu Abu Thalib segera berkemas-kemas untuk pulang dan kembali ke Makkah.
4. Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW
Menginjak usia 25 tahun Nabi Muhammad SAW telah berhasil menjadi seorang pedagang yang ulung. Beliau kaya raya dan hidup berkecukupan. Setidaknya hal itu dapat dilihat dari mahar pernikahannya dengan khadijah. Beliau menikahi khadijah dengan mahar 40 ekor unta merah yang jika dinilai dengan uang sekarang bisa senilai miliyaran rupiah. Keberhasilan beliau banyak di topang oleh berbagai perilaku beliau yang menyenangkan seperti jujur, santun, menyambung tali kekeluargaan, dan lain-lain.
Nabi menikah dengan Siti Khadijah dan di karuniai 7 orang anak, yaitu: Ibrahim, Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Umi Kultsum, dan Fatimah.
Ketika Nabi Muhammad SAW menginjak usia 35 tahun, orang-orang Quraisy berkumpul untuk membangun kembali Ka’bah yang rusak. Saat proses peletakan kembali hajar aswad, Para kabilah Quraisy bersengketa. Mereka masing-masing merasa paling berhak melakukanya. Selisih pendapat ini sampai pada puncaknya. Mereka siap saling berperang.
Tapi akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan orang yang pertama kali masuk kedalam pintu masjid sebagai hakim yang memutuskan perkara mereka. Dan orang yang muncul pertama kali dari masjid adalah Nabi Muhammad SAW. Mereka serempak mengatakan “ini dia Al Amin. Kami ridha dengannya!”
Setelah memasuki usia 40 tahun Nabi Muhammad SAW mulai meninggalkan gemerlap dunia. Beliau banyak bertafakur dan merenungkan tentang kebesaran Allah. Hingga akhirnya suatu hari beliau didatangi Jibril dan diberi wahuyu sebagai tanda beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Setelah itu, seluruh kegiatan Nabi Muhammad dihabiskan untuk berdakwah dan berjihad untuk menyebarkan agama Allah SWT. Setelah 23 tahun berdakwah, akhirnya Allah menyempurnakan agamanya dan memanggil beliau ke haribannya pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 10 Hijriyah.
Nah, itulah cerita sejarah islami Nabi muhammad SAW. Terimakasih sudah membaca, semoga bisa bermanfaat bagi semuanya