Ciri Khas Adat Istiadat Suku Sasak

Ciri Khas Adat Istiadat Suku Sasak

Ciri Khas Adat Istiadat Suku Sasak – Suku Sasak mempunyai beragam tradisi yang hanya dapat ditemukan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi Suku Sasak mengandung filosofi yang menarik dan memperkaya kekayaan budaya starlight princes 1000 bangsa Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki ratusan etnis, salah satunya adalah Suku Sasak. Ciri khas Suku Sasak yang mudah dikenali adalah logat bicaranya yang mirip dengan dialek Sumbawa dan Bali. Menurut tuturan Wahyudin dalam penelitiannya bertajuk Identitas Orang Sasak: Studi Epistemologis Terhadap Mekanisme Produksi Pengetahuan Masyarakat Suku Sasak, salah satu etnis asli Lombok ini memiliki karakteristik hasil leburan dari interaksi antara penduduk asli dan non Sasak.

Rumah Adat Suku Sasak

Bale adalah istilah yang digunakan untuk menyebut rumah adat Suku Sasak. Lantai rumah ini terbuat dari abu jerami, tanah liat, serta kotoran kerbau. Dinding Bale terbuat dari bambu dan atapnya berasal dari alang-alang. Bale sendiri memiliki 3 jenis, yaitu Bale Tani, Bale Kodong, serta Bale Bonter.

Adat Istiadat

Layaknya etnis lainnya, Suku Sasak juga memiliki adat istiadat yang masih kental. Salah satu tradisi yang sangat terkenal adalah server thailand kawin lari. Seperti namanya, konsep kawin lari digunakan untuk calon pengantin laki-laki yang menculik calon pengantin perempuan. Lalu, pihak keluarga laki-laki akan menginformasikan keberadaan calon menantunya kepada orang tua pihak perempuan.

Karakteristik Suku Sasak

Salah satu karakteristik yang dimiliki Suku Sasak adalah sikapnya yang ramah. Masyarakat Sasak sangat sopan dan lembut kepada tamu yang berkunjung. Hal itu membuat banyak orang sangat senang saat bertemu dengan masyarakat Sasak.

Bahasa Suku Sasak

Sebagaimana suku lainnya, masyarakat Sasak juga memiliki bahasa yang digunakan dalam interaksi sehari-hari. Adapun bahasa yang digunakan situs toto adalah bahasa Sasak. Dalam bahasa Sasak, terdapat tingkatan bahasa berupa formal dan non formal. Selain itu, bahasa Sasak juga terbagi menjadi 5 dialek yang digunakan sesuai daerah masing-masing.

Pakaian Adat Suku Sasak

Pakaian adat yang dikenakan Suku Sasak untuk laki-laki dan perempuan memiliki ciri khas berbeda. Laki-laki mengenakan pegon, sedangkan perempuan memakai lambung. Pegon umumnya berwarna gelap, tidak memiliki motif, dan dikenakan bersama aksesoris mahkota serta kain songket untuk keris. Adapun lambung berupa pakaian mirip kebaya dengan beludru berwarna gelap yang bernama tangkong. Ada pula lempot atau kain tenun panjang dengan motif khas Sasak.